Sabtu, 05 Juli 2008

05. Saya Manusia

Belajarlah walau harus sampai Cina (Al Hadits). Belajarlah dari dalam kandungan samapi liang lahat (Mahfudzot). Seseorang yang tidak belajar maka takbirlah 4 kali untuknya karena ia telah mati (Imam Syafi'i).
 
Begitu banyak seruan dan anjuran untuk belajar bukan bekerja, perkara itu hadits dho'if ataupun mutawatir itu nomor 2. Kata ilmu diulang lebih dari 313 kali dalam Al Quran yang itu berarti kurang lebih dari jumlah rosul yaitu 313 rasul (Yang disebut dalam Al quran hanya 25 Rasul sedang sisanya tidak disebut)
 
Bagaimana dengan umat Islam? Secara umum, umat muslim jauh tertinggal dalam kelimuan, kita terlalu takut untuk berinteraksi di dunia luar, kita terlalu takut salah, kita terlalu takut dosa, dan berbagai rasa takut lainnya sehingga kita ribut masalah benar dan salah, ribut masalah dosa dan pahala, ribut masalah halal dan haram!
 
Satu prinsip dalam belajar. Jangan pernah takut salah. Bagaimana kita akan tahu jika mencoba saja tidak pernah karena takut salah padahal dengan salah kita bisa tahu mana yang baik untuk kita. Saya katakan baik bukan benar, kenapa? Kalau bicara benar salah entar ribut lagi.
 
Yang kedua, Jangan pernah menyalahkan orang lain kecuali anda sudah cukup pintar sehingga tidak perlu belajar lagi. Apa yang anda lihat seringkali hanya luarnya sedangkan dalamnya malah sebaliknya. Jika sudah menyalahkan orang lain sebaiknya anda tidak usah belajar lagi. Hanya orang salah yang menyalahkan orang lain.
 
Yang ketiga prinsip yang harus dipegang adalah sadarlah bahwa anda adalah segoblok-gobloknya manusia sehingga harus banyak belajar. Orang goblok ya seperti itu, tidak pernah menyalahkan orang lain sebab ia masih goblok. Orang goblok tidak takut salah sebab ia masih goblok.
 
Prinsip yang lain seperti semangat belajar, berdoa, berusaha dll itu sudah wajib dan makanan pokok jadi tidak usah disebutkan, yang sering lupa biasanya ketiga prinsip di atas.
 
Belum belajar apa-apa, sudah belajar menyalahkan orang lain, belajar mencari kekurangan, aib dan jeleknya orang lain, belajar menghina orang lain. Banyak sekarang terjadi di masyarakat. Hanya karena mempertahankan bahwa dirinya benar harus ribut sana sini, sampai-sampai masyarakat awam yang tidak tahu akan permaasalahannya malah kena imbasnya.
 
Saya ikut ngaji bukan untuk mencari benar dan salah! Saya belajar bukan untuk mencari aib dan kekurangan orang lain! Saya belajar biar saya jadi baik, itu saja. Masalah benar dan salah itu milik anda. Kalau toh benar siahkan ambil itu milik anda biar saya yang salah.
Pulang pengajian bukannya mempererat silaturahmi dengan para tetangga malah mengajak debat dan adu argumen! Bilang tetangga kalo hal itu bid'ah. Begitu syirik, itu dosa, itu salah dan lain-lain. Kalau tetangga membantah ngeluarin dalil quran dan hadits, Quran Hadits ko dibuat debat, dibuat untuk menyalahkan orang lain, ko dibuat untuk menghina dan mencaci orang lain, dosa seperti apa!
 
Saya ngaji bukan untuk mengkafirkan orang lain. Saya ngaji bukan untuk mengganggap saya baik dan dia jelek! Saya belajar biar saya baik orang lain juga baik! Kalau toh dia salah itu juga bukan salahnya sebab ia belum tahu apalagi saya, sebab salah dan benar bukan milik kita. Wong sama-sama pemainnya ko' ribut benar salah, benar salah itu urusan dewan juri bukan pemain.
 
Saya ngaji bukan untuk menyakiti hati orang lain. Saya ngaji bukan untuk membenci orang lain. Saya ngaji biar saya senang orang lain juga senang.
 
Saya ngaji biar saya jadi manusia.
 
Saya ngaji karna saya manusia.
 
Saya ngaji akan manusia.
 
Saya Manusia.
 
Belajarlah sampai tiada huruf, bunyi, suara.
 
Ora Ono Crito Munggah Pangkat Tanpo Tirakat, Urip Mulyo Tanpo Rekoso.

Tidak ada komentar: