"Apakah sama orang yang berilmu dengan  orang yang tidak berilmu!". Kalimat tersebut adalah kalimat jenis  pertanyaan, tapi pertanyaan yang tidak membutuhkan sebuah jawaban, dalam artian  jawaban dari pertanyaan itu sudah jelas dan pasti yaitu "berbeda". Sama halnya  pertanyaan "Bukankah matahari terbit dari timur!" Jawabannya pasti "Ya, Matahari  terbit dari timur". 
 Bahasa arab merupakan bahasa yang menarik dengan  ribuan kosakatanya. Contoh kecil, dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris,  kata untuk menunjukkan rasa senang terhadap sesuatu hanya ada beberapa kata,  cinta, suka, kasih, sayang, namun daalam bahasa arab terdapat puluhan kata untuk  menyatakan rasa senang, mulai dari rasa senang yang biasa sampai yang biasa.  Bahasa arab memang dipilih sebagai bahasa Al Quran, dimana ilmu tata bahasa arab  diadopsi dari Al Quran seperti Nahwu, Sorof, Mantiq atau juga Balaghoh.  
 Al Quran yang merupakan mu'jizat terbesar dalam  sejarah kenabian, memang layak dan pantas menyandang gelar itu. Sebuah mu'jizat  yang bersifat keilmuan dan bukan sebuah peristiwa layaknya mu'jizat-mu'jizat  sebelumnya. Terbelahnya lautan oleh tongkat Musa, Banjir bandang di zaman nabi  Nuh, Kemampuan nabi Isa menghidupkan kembali orang mati ataupun kekebalan nabi  Ibrahim terhadap panasnya api Namrud. 
 Oleh karena itu tidak dapat dibantah lagi bahwa Al  Quran dapat dipakai sebagai pedoman sepanjang masa lantaran keilmuan yang  terdapat dalam Al Quran. Bukan hanya ilmu agama, namun seluruh ilmu yang ada di  dunia bersumber dari Al Quran, mulai dari ilmu yang bisa diterima oleh akal  sampai kepada ilmu yang akal belum mampu menjangkaunya. Isra' Mi'raj yang  merupakan perjalanan spiritual nabi Muhammad, yang diabadikan dalam surat Al  Isra salah satu contohnya. 
 Dulu sangat tidak bisa akal menerima peristiwa  tersebut, bagaimana mungkin seseorang dalam satu malam mampu berjalan dari  Masjidil Haram Makah sampai ke Masjidil Aqsa Palestina terus naik ke Sidratul  Muntaha (Batas Akhir) lalu kembali lagi ke Makah. Namun hal itu kini sangat  mungkin terjadi dan sudah terjadi walau belum sama persis dengan peristiwa Isra'  Mi'raj.
 Apapun agama orang itu, kalau menolak kapasitas dan  kandungan Al Quran mungkin akalnya perlu diperbaiki. 
 "Siapa menginginkan dunia, maka gapailah dengan  ilmu. Siapa menginginkan Akherat, gapailah dengan ilmu dan siapa menginginkan  keduanya (Dunia dan Akherat) maka raihlah dengan ilmu"
 Diantara kita mungkin ada yang sudah hafal dari  hadits di atas (perkara dho'if atau shohih, terus terang penulis tidak  mempersoalkan, yang penting kalau mengajak kebaikan ya diambil). Namun betapa  susah untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. 
 "Menuntut ilmu itu wajib 'ain hukumnya bagi setiap  muslim dan muslimat". Ini juga hafal diluar kepala, namun kenyataanya, apa kita  sudah menuntut ilmu dan tetep menuntut ilmu? Belum! Kita lebih banyak  menghabiskan waktu dan senang untuk bekerja dan tidur. Kita menyuruh anak-anak  kita untuk belajar sedangkan kita sendiri males belajar. 
 "Jika hendak melakukan sesuatu awalilah dengan  bacaan basmallah" Apalagi ini, semua orang juga tau, namun hampir 99% dari kita  lupa dan enggan mengamalkannya.
 Tiada kata tua dalam belajar. Ilmu itu Cahaya, dan  Cahaya Allah tidak ditunjukkan kepada para pelaku maksiat.
 Ora Ono Crito Munggah Pangkat Tanpo Tirakat, Urip  Mulyo Tanpo Rekoso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar