Sabtu, 05 Juli 2008

03. Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu

"Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu!". Kalimat tersebut adalah kalimat jenis pertanyaan, tapi pertanyaan yang tidak membutuhkan sebuah jawaban, dalam artian jawaban dari pertanyaan itu sudah jelas dan pasti yaitu "berbeda". Sama halnya pertanyaan "Bukankah matahari terbit dari timur!" Jawabannya pasti "Ya, Matahari terbit dari timur".
 
Bahasa arab merupakan bahasa yang menarik dengan ribuan kosakatanya. Contoh kecil, dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, kata untuk menunjukkan rasa senang terhadap sesuatu hanya ada beberapa kata, cinta, suka, kasih, sayang, namun daalam bahasa arab terdapat puluhan kata untuk menyatakan rasa senang, mulai dari rasa senang yang biasa sampai yang biasa. Bahasa arab memang dipilih sebagai bahasa Al Quran, dimana ilmu tata bahasa arab diadopsi dari Al Quran seperti Nahwu, Sorof, Mantiq atau juga Balaghoh.
 
Al Quran yang merupakan mu'jizat terbesar dalam sejarah kenabian, memang layak dan pantas menyandang gelar itu. Sebuah mu'jizat yang bersifat keilmuan dan bukan sebuah peristiwa layaknya mu'jizat-mu'jizat sebelumnya. Terbelahnya lautan oleh tongkat Musa, Banjir bandang di zaman nabi Nuh, Kemampuan nabi Isa menghidupkan kembali orang mati ataupun kekebalan nabi Ibrahim terhadap panasnya api Namrud.
 
Oleh karena itu tidak dapat dibantah lagi bahwa Al Quran dapat dipakai sebagai pedoman sepanjang masa lantaran keilmuan yang terdapat dalam Al Quran. Bukan hanya ilmu agama, namun seluruh ilmu yang ada di dunia bersumber dari Al Quran, mulai dari ilmu yang bisa diterima oleh akal sampai kepada ilmu yang akal belum mampu menjangkaunya. Isra' Mi'raj yang merupakan perjalanan spiritual nabi Muhammad, yang diabadikan dalam surat Al Isra salah satu contohnya.
 
Dulu sangat tidak bisa akal menerima peristiwa tersebut, bagaimana mungkin seseorang dalam satu malam mampu berjalan dari Masjidil Haram Makah sampai ke Masjidil Aqsa Palestina terus naik ke Sidratul Muntaha (Batas Akhir) lalu kembali lagi ke Makah. Namun hal itu kini sangat mungkin terjadi dan sudah terjadi walau belum sama persis dengan peristiwa Isra' Mi'raj.
 
Apapun agama orang itu, kalau menolak kapasitas dan kandungan Al Quran mungkin akalnya perlu diperbaiki.
 
"Siapa menginginkan dunia, maka gapailah dengan ilmu. Siapa menginginkan Akherat, gapailah dengan ilmu dan siapa menginginkan keduanya (Dunia dan Akherat) maka raihlah dengan ilmu"
 
Diantara kita mungkin ada yang sudah hafal dari hadits di atas (perkara dho'if atau shohih, terus terang penulis tidak mempersoalkan, yang penting kalau mengajak kebaikan ya diambil). Namun betapa susah untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.
 
"Menuntut ilmu itu wajib 'ain hukumnya bagi setiap muslim dan muslimat". Ini juga hafal diluar kepala, namun kenyataanya, apa kita sudah menuntut ilmu dan tetep menuntut ilmu? Belum! Kita lebih banyak menghabiskan waktu dan senang untuk bekerja dan tidur. Kita menyuruh anak-anak kita untuk belajar sedangkan kita sendiri males belajar.
 
"Jika hendak melakukan sesuatu awalilah dengan bacaan basmallah" Apalagi ini, semua orang juga tau, namun hampir 99% dari kita lupa dan enggan mengamalkannya.
 
Tiada kata tua dalam belajar. Ilmu itu Cahaya, dan Cahaya Allah tidak ditunjukkan kepada para pelaku maksiat.
Ora Ono Crito Munggah Pangkat Tanpo Tirakat, Urip Mulyo Tanpo Rekoso.

Tidak ada komentar: